Senin, 23 November 2015

Pengertian dan contoh Puisi Lama


 
Dalam khasanah sastra Indonesia, Pengertian puisi lama adalah puisi yang terikat dengan rima, atau jumlah baris yang kemudian padat makna. Rima sendiri merupakan bunyi akhiran yang tersusun. Untuk Pantun misalnya biasanya memiliki rima AB, AB dan memiliki jumlah baris yaitu empat. Adapun contoh puisi lama beserta jenis - jenisnya dapat anda pelajari di bawah ini.

Aturan  Puisi Lama
  • Terikat dengan jumlah baris, apakah 2, 4 atau lebih
  • Terikat dengan jumlah suku kata
  • Terikat dengan rima
  • Terikat aturan jumlah baris pada satu bait
  • Terikat dengan irama
Ciri - Ciri Puisi Lama
  • Puisi kerakyatan yang biasanya tidak dikenal siapa pengarangnya atau anonim
  • Tidak seperti puisi baru, puisi lama tersebar secara lisan sehingga masuk kedalam jenis sastra lisan
  • Tidak sebebas puisi baru yang sering mengabaikan aturan - aturan, puisi lama terikat pada aturan - aturan seperti persajakan, jumlah suku kata dan lain - lain.

Macam - Macam Puisi Lama

  1. Pantun
    Pantun merupakan puisi lama yang memiliki jumlah baris 4 dan terdiri dari 2 baris pertama sampiran dan dua baris terakhir isi.
    Ciri - Ciri Pantun :
    • Memiliki empat baris
    • Memiliki rima atau persajakan abab
    • Jumlah suku kata tiap baris adalah 8-12
    • Dua baris pertama adalah sampiran dan dua baris kedua adalah isi

Contoh Pantun

Jika ada mawar di padang
Kupetik ditengah malam
Wahai putri berwajah terang
Cintamu Membuatku Tenggelam
  1. Mantra adalah puisi atau syair yang dipercaya memiliki kekuatan ghaib.

    Ciri - ciri
    • Memiliki rima abc abc, abcde, abcde
    • Dipercaya memiliki kekuatan ghaib
    • Bersifat misterius
    • Adanya metafora
    • Adanya perulangan
    • Bersifat Esoferik

Contoh :
Manunggaling Kawula Gusti
Ya Murubing Bumi
Sirku Sir Sang Hyang Widi
Kinasih kang asih

 
  1. Karmina
    Merupakan puisi lama yang terdiri dari dua baris dan memiliki rima aa atau bb
    Ciri - ciri :
    • Terdiri dari dua baris
    • Memiliki rima AA, atau BB
    • Tema bersifat epik atau kepahlawanan
    • Tidak ada sampiran melainkan semuanya adalah isi
    • Setiap frasa ditandai dengan koma dan diakhiri dengan titik

Contoh :
Lukamu adalah lukaku, Ditahan di Dalam Kalbu
Tetaplah maju, meski tak tahu yang dituju

4. Seloka
Seloka hampir mirip dengan pantun namun memiliki rima yang berbeda. Dalam hal ini, jumlah baris seloka seringkali lebih dari 4.

contoh :
Nafas Kambing di Padang Senja
Dibawa gerobak buntung
Sungguh indah pandangan syurga
Wahai engkau wanita berkerudung


5. Gurindam
Gurindam adalah 
puisi yang  lama yang berisikan 2 baris tap bait, bersajak atau memiliki rima a-a-a-a,sementara isinya nasihat
Ciri-ciri gurindam :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c 
 6. Syair
Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita
Contoh :

Ciri-ciri syair
Ø Terdiri dari 4 baris
Ø Berirama aaaa
Ø Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair

Contoh :
 

Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

7. Talibun
Talibun adalah sejenis pantun namun memiliki jumlah baris yang genap seperti 6, 8, 10 dst.

Ciri-ciri:
  • Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya. 
  •  Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
  • Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi. 
  • Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c. 
  • Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh :
Jauh dimata jangan di pandang
Jauh dihati jangan di sakiti
Jauh di badan jangan di sentuh
Kalau dosa terus di tambang
Walau mati itu pasti
Tanda hatimu rapuh


Tidak ada komentar: